AJARI SISWA SENI JATHILAN SMPN
20 SINGKAWANG BOYONG SENIMAN KUDA LUMPING TERSOHOR
Dokumentasi sekolah: siswa
unjuk bakat kesenian Jathilan Kuda Lumping dalam acara penutupan pentas seni di
hadapan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang
Guna menyukseskan program Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Singkawang yaitu Gerakan Satu Sekolah Satu Kearifan Lokal (GS3KL)
SMPN 20 Singkawang menggandeng salah satu sanggar kesenian kuda lumping
tersohor di Kota Singkawang sebagai mitra pembelajar bagi siswa.
Endra Muplihun, S.Pd., M.Pd., sselaku kepala sekolah
SMPN 20 Singkawang mantap memilih kesenian kuda lumping sebagai kearifan lokal
yang dikembangkan di sekolah yang beralamat di Gang Tak Sangka ini setelah didasari
beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah memanfaatkan potensi siswa yang
memang merupakan putra dari pengurus kesenian kuda lumping tersebut.
“Beberapa siswa kita orang tuanya adalah pengurus
paguyuban kuda lumping itu, dan saya juga berkenan saat mereka menampilkan
bakat mereka di depan Kepala Dinas Pendidikan pada saat penutupan kegiatan
Pentas Seni Sekolah, Desember lalu. Selain itu pada saat rapat internal dengan
guru-guru dan komite sekolah, kami semua sepakat kesenian inilah yang dipilih
sebagai kearifan lokal oleh sekolah,” ujar pria berperawakan sedang itu.
Pihak SMPN 20 Singkawang menilai paguyuban kesenian
yang telah eksis sejak belasan tahun ini digadang mampu menjadi salah satu
jembatan pengintegrasian kesenian tradisional kepada siswa generasi penerus.
Kegiatan kesenian ini juga diharapkan mampu menjadi sarana edukasi kebudayaan
khususnya kearifan lokal guna melestarikan budaya bangsa.
Berawal dari kesuksesan siswa dalam menampilkan
kesenian Jathilan sebagai bagian dari acara pentas seni di SMPN 20 Singkawang
yang digelar Desember pada tarikh 2022 lalu, maka pihak sekolah cepat tanggap
saat melihat minat bakat siswa dalam kesenian ini. Gayung bersambut oleh orang
tua siswa yang menjadi pelatih seni, maka dipilihlah kesenian Jathilan Kuda
Lumping sebagai kearifan budaya lokal SMPN 20 Singkawang.
Berlokasi latihan di Jalan Tama, Roban, yang merupakan
pusat kesenian paguyuban seni kuda lumping, siswa dibimbing dan diajarkan seni
Jathilan kuda lumping mulai dari filosofinya hingga berbagai gerakan tariannya.
Untuk waktu latihan sendiri dijadwalkan seminggu dua kali pertemuan pada sore
hari.
Topik Irwanto selaku pengurus paguyuban kuda lumping mengungkapkan
perasaannya saat banyak siswa SMPN 20 Singkawang ternyata tertarik untuk
bergabung di dalam sanggarnya, “Saya bangga akan ada penerus kesenian ini, yang
jelas kesenian ini tidak akan punah,” tandas lelaki berperawakan tinggi dan
berambut gondrong itu. (Hes)
0 komentar:
Posting Komentar